SMS Center Pemko Medan : 0819 600 1234

Rabu, 17 Agustus 2011

LOKET PENUKARAN UANG BEROPERASI MULAI HARI INI


Sebanyak 76 loket penukaran uang kartal (pecahan) dioperasikan mulai hari ini hingga 28 Agustus mendatang. Loket yang tersebar di delapan wilayah Kota Medan dan sekitarnya ini buka dari pukul 09.00 WIB-12.00 WIB.

Pimpinan Bank Indonesia (BI) Koordinator Sumatera Utara dan Aceh Nasser Atorf mengatakan, kecuali hari Sabtu, Minggu,dan hari libur,seluruh loket tersebut akan beroperasi melayani kebutuhan masyarakat akan uang pecah. Selain loket,perbankan juga siap membantu pelayanan penukaran uang kartal ini. ”Kegiatan ini dalam rangka mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang pecahan kecil menjelang Lebaran 1432 Hijriah, Bank Indonesia bekerja sama dengan beberapa bank di Medan dan sekitarnya,” kata dia di Medan,kemarin. Khusus di Lapangan Merdeka Medan,yang merupakan lokasi tetap penukaran uang, akan didirikan dua loket penukaran uang pecahan dari Bank Mandiri dan BNI.

Sementara itu, di wilayah Padang Bulan, terdapat empat bank yang melayani penukaran uang pecahan, yaitu Bank Sumut,Bank Danamon, BRI,dan BPR Milala. Untuk wilayah Tanjung Morawa dan sekitarnya, terdapat empat perbankan yang melayani penukaran uang, yaitu BPR Alwashliyah, BPR Prima Tata, Bank Mandiri, dan Bank Mestika.“ Beberapa bank sudah menawarkan diri untuk bekerja sama melayani penukaran uang di beberapa wilayah, seperti Binjai, Belawan,Tanjung sari,Kampung Baru,Perumnas Mandala, Tembung dan Tanjung Morawa. Kurang lebih 20 bank yang bekerja sama dengan Bank Indonesia,” jelasnya.

Penyebaran loket penukaran uang ini dimaksudkan agar kegiatan penukaran uang pecahan kecil tidak terpusat di satu tempat, sehingga masyarakat Medan dan sekitarnya bisa memperoleh uang kecil dengan mudah. ”Akan ada pengumuman oleh BI melalui spanduk di loket penukaran dan stiker di tempat ramai guna mempermudah masyarakat mengetahuinya,” ucapnya. Pada loket penukaran uang tersebut, BI menegaskan tidak akan ada pengutipan uang sebagai bentuk pelayanan penukaran uang.Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan uang pecah.

”Penukaran uang ini gratis, tidak dipungut biaya apa pun. Masyarakat tidak usah menukarkan melalui calo karena ini gratis dan banyak stok jadi tidak usah takut kehabisan,” tegas Nasser. Seperti diberitakan sebelumnya, BI sudah menyiapkan uang tunai sebesar Rp2,6 triliun yang terdiri dari Rp2 triliun pecahan besar dan Rp600 miliar pecahan kecil. Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan sekitar Rp2,2 triliun atau naik 30% dari realisasi tahun lalu. Selain membuka loket penukaran uang pecahan,BI juga melakukan kegiatan kas keliling ke beberapa instansi, perguruan tinggi, dan pasar tradisional.

Kegiatan kas keliling ini sudah dimulai sejak 8 Agustus dan berakhir pada 26 agustus 2011. Khusus di Pasar Petisah, Pusat Pasar, Pasar Halat, dan Pasar Aksara kas keliling berlangsung pada 15-16 Agustus 2011. Hingga 12 Agustus 2011, transaksi penukaran uang pecahan Rp1.000 hingga Rp10.000 tercatat sebesar Rp23 miliar. Adapun pecahan terbanyak yang diminta masyarakat adalah Rp5.000 dan Rp10.000. Pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Medan (Unimed), M Ishak, mengatakan, pelayanan penukaran ini sangat membantu masyarakat yang membutuhkan uang pecahan.

Namun, selain melalui loket dan kas keliling yang disediakan BI, bank juga harus benar- benar melayani penukaran uang,karena biasanya bank hanya melayani nasabah. ”Semua pihak yang sudah menyatakan siap melayani penukaran harus benar-benar bisa memenuhinya.Bank juga harus menyediakan untuk masyarakat umum juga,bukan hanya nasabahnya,”katanya.

(pemkomedan.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar