TRIBUN-MEDAN.com, PEMATANGSIANTAR - Alumnus Universitas Sumatera Utara angkatan 1992, Heal Tima Frisilia Simarmata ditemukan tewas di tempat tidur, Rabu (17/8).
Lulusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini diduga telah meninggal beberapa hari di rumahnya di Jalan Siatas Barita, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, tanpa diketahui siapapun.
Jenazah lajang, 38 tahun, ini ditemukan sekitar pukul 7 oleh
tetangganya, Poniman yang juga Kepala Lingkungan di daerah tersebut.
Kecurigaan Poniman timbul saat akan memasang bendera merah putih di depan rumahnya. Berdasarkan pengamatannya, almarhum sudah dua hari tidak nampak. “Pintu depan terus tertutup, tapi terdengar suara musik dari rumah,” katanya.
Poniman menemui abang ipar korban yang tinggal di Jalan Siabal-abal, Kecamatan Siantar Marihat. Setelah itu, bersama seorang penjaga malam gudang di samping rumah Poniman, mereka mendobrak pintu dan masuk rumah yang ditinggali sendiri. Heal ditemukan terlentang di atas kasur dan tidak bernyawa lagi.
Keluarga menolak saat jenazah korban akan diautopsi. Menurut keluarga, korban sudah lama menderita sakit jantung.
Kerabat kerja alamarhum yang membantu persemayaman mengatakan ditemukan sepucuk surat yang diduga tulisan korban. Di surat itu,korban menyampaikan permohonan maaf pada beberapa anggota keluarganya.
Sementara itu, satu unit telepon selular miliknya dibawa pihak
kepolisian untuk diperiksa.Menurut kakaknya, Heal sejak kanak-kanak telah mengalami kebocoran dibagian jantung.
Alamrhum yang dikenal sebagai sosok yang religius juga
jarang makan nasi, dan lebih memilih makan buah apel serta anggur. (ton/tribun-medan.com)
Lulusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini diduga telah meninggal beberapa hari di rumahnya di Jalan Siatas Barita, Kelurahan Tomuan, Kecamatan Siantar Timur, tanpa diketahui siapapun.
Jenazah lajang, 38 tahun, ini ditemukan sekitar pukul 7 oleh
tetangganya, Poniman yang juga Kepala Lingkungan di daerah tersebut.
Kecurigaan Poniman timbul saat akan memasang bendera merah putih di depan rumahnya. Berdasarkan pengamatannya, almarhum sudah dua hari tidak nampak. “Pintu depan terus tertutup, tapi terdengar suara musik dari rumah,” katanya.
Poniman menemui abang ipar korban yang tinggal di Jalan Siabal-abal, Kecamatan Siantar Marihat. Setelah itu, bersama seorang penjaga malam gudang di samping rumah Poniman, mereka mendobrak pintu dan masuk rumah yang ditinggali sendiri. Heal ditemukan terlentang di atas kasur dan tidak bernyawa lagi.
Keluarga menolak saat jenazah korban akan diautopsi. Menurut keluarga, korban sudah lama menderita sakit jantung.
Kerabat kerja alamarhum yang membantu persemayaman mengatakan ditemukan sepucuk surat yang diduga tulisan korban. Di surat itu,korban menyampaikan permohonan maaf pada beberapa anggota keluarganya.
Sementara itu, satu unit telepon selular miliknya dibawa pihak
kepolisian untuk diperiksa.Menurut kakaknya, Heal sejak kanak-kanak telah mengalami kebocoran dibagian jantung.
Alamrhum yang dikenal sebagai sosok yang religius juga
jarang makan nasi, dan lebih memilih makan buah apel serta anggur. (ton/tribun-medan.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar