SMS Center Pemko Medan : 0819 600 1234

Jumat, 22 Juli 2011

RS ADAM MALIK MENUJU AKREDITASI INTERNASIONAL


Pengelola dan pegawai RSUPH Adam Malik patut berbangga hati menyusul rencana Kementerian Kesehatan merekomendasikanrumahsakititu menuju akreditasi internasional (JCI) pada 2012 mendatang.

Selain RSUPH Adam Malik enam rumah sakit lainnya yakni, RS Wahidin di Makassar, tiga rumah sakit di Jakarta yaitu RS Cipto Mangunkusumo,RS Fatmawati, RS Gatot Subroto. Lalu,satu rumah sakit di Yogyakarta. “Baru empat rumah sakit di Indonesia yang terakreditasi internasional,semuanya swasta. Sedangkan rumah sakit pemerintah belum ada.

Makanya, kita mendorong agar rumah sakit pemerintah memiliki standar yang tak kalah dengan swasta,” kata Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan Supriantoro usai menghadiri Hari Ulang Tahun RSUP H Adam Malik ke-18,kemarin. Supriantoro melanjutkan, akreditasi merupakan proses untuk melihat sejauhmana mutu pelayanannya.

“Ada akreditasi nasional dan internasional,kenapa harus diakreditasi? Agar kita setiap saat bisa meng-updatebahwa mutu rumah sakit sesuai dengan persyaratan yang dilakukan,”jelasnya. Sementara akreditasi internasional diperlukan karena dalam era global ini, Indonesia dihadapkan pada tantangan yang sebentar lagi sudah harus terbuka menerima kompetitor dari berbagai negara, terutama negara di kawasan Asia Tenggara.

“Kalau tidak ditingkatkan mutunya secara internasional, masyarakat akan semakin banyak yang berobat ke luar negeri.Dengan adanya standar pelayanan internasional, masyarakat bisa menikmati (pelayanan) tanpa ke luar negeri,” ujarnya. Dijelaskan Supriantoro,untuk menuju rumah sakit berakreditasi internasional adalah hal yang sangat sulit. Bahkan ada seribuan instrumen menjadi persyaratan untuk menuju akreditasi internasional.

Namun, dari jumlah tersebut hanya empat hal yang terpenting. Di antaranya standar kepedulian terhadap pasien. “Ini kata kunci utama yang harus diakui menjadi penyebab utama kenapa masyarakat lebih senang berobat ke luar, bukan lebih hebat teknologinya, bukan lebih mewah tapi di sana masyarakat merasa mendapatkan pelayanan yang benar-benar dengan empati, ini bisa tercapai kalau ini diwujudkan dirumah sakit di Indonesia,” terangnya.

Kedua,standar manajemen, prosedur pelayanan yang efesien dan efektif sehingga yang dilayani merasa nyaman dan diperlakukan dengan baik.Ketiga, keselamatan pasien dan sasaran menuju target MDg. Sementara mengapa RSUP H Adam Malik direkomendasi menjadi akreditasi internasional, Supriantoro menjelaskan, rumahsakit tersebut terletak di daerah yang cukup besar. Selain itu geografisnya yang sangat dekat dengan Singapura dan Malaysia.

Sementara arus pasien ke Singapura dan Malaysiasaatinisemakinbanyak. “Sehingga,kita harus tekan arus itu dengan meningkatkan pelayanannya, jangan salahkan pasien yang berobat ke luar negeri,jangan salahkan rumah sakit di luar negeri bagus, tapi kita harus tingkatkan pelayanan,” katanya. Supriantoro juga mengingatkan tidak ada rumah sakit menggunakan label internasional.

Hal yang diperbolehkan adalah akreditasi internasional. Artinya rumah sakit itu layak mendapat akreditasi karena mutunya. Jadi bukan hanya untuk orang kaya saja. “Dulu memang ada,tapi sejak ada Peraturan Menteri Kesehatan, label internasional tidak boleh digunakan jadi label rumah sakit. Boleh digunakan kalaubenar-benarterakreditasi. Kalau nanti lost apa bedanya dengan martabat internasional dan tanpa standar internasional tidak boleh,”jelasnya.

Di tempat yang sama, Dirut RSUP HAM dr.Azwan Hakmi Lubis Sp.A Mkes menyampaikan rasa bangganya.Pihaknya kini tertantang untuk meraih pengakuan sebagai mutu pelayanan bertarap internasional. “Dalam hal ini, kita sudah melakukan sosialisasi di bagian kepala departemen, instalasi dan juga melakukan workshop,”sebut Azwan.

Selain meningkatkan mutu pelayanan dari sisi manusia,fasilitas Dia juga berharap, pembangunan fisik sarana seperti cardiac center,gawat darurat bisa selesai tahun ini juga.Sementara pembangunan fisik ruang rawat inap bisa selesai 2012. “Saya mengharapkan dukungan semua pihak, baik Kementerian Kesehatan khususnya Dirjen Bina Upaya Kesehatan, para mitra kerja kami institusi pendidikan FK USU dan pendidikan lain,karena ini memang kerja besar,ditambah besarnya kepercayaan Kemenkes terhadap kami,”jelasnya.

Pada acara itu juga, diadakan pencanangan pelayanan skrinning pendengaran bagi semua bayi baru lahir dan deteksi penglihatan bagi bayi prematur. Hal ini untuk mencegah dari ketulian dan kebutaan serta kebisuan. Kepala Dinas Kesehatan Sumut, dr Candra Syafei SpOG berharap, dengan ditunjuknya RSUP H Adam Malik sebagai rumah sakit yang menuju akreditasi internasional,maka pelayanannya kepada masyarakat harus diutamakan.

“Hal itu agar tujuan tercapainya kemampuan hidup sehat dan mencapai derajat kesehatan masyarakat dengan martabat yang baik dan biaya terjangkau sehingga masyarakat tak perlu lagi berobat keluar negeri,”ucap Candra. (pemkomedan.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar