SMS Center Pemko Medan : 0819 600 1234

Kamis, 15 Maret 2012

Sepasang Kekasih Ditemukan Tewas Dalam Kondisi Berdempetan Di Kamar Kos Jalan Setiabudi Medan

infokotamedan.com - Aparat kepolisian belum mau berkomentar terkait kasus tewasnya sepasang kekasih, Paino alias David, 25, dan Widya Puspita Lubis, 19, di kamar kos Jalan Setia Budi, Lk IX, Kel Simpang Selayang, Kec Medan Tuntungan.

Tak satupun aparat kepolisian yang mau berkomentar terkait motif tewasnya sepasang kekasih ini. “Saya lagi sibuk. Lagi ada beberapa kegiatan,” kilah Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang, Rabu 14 Maret 2012. Setelah itu, perwira inipun menutup kontaknya. Begitu juga dengan Kasat Reskrim Polresta Kompol M Yoris Marzuki.Ketika dikejar soal penanganan kasus ini, perwira ini berkelit tak bisa berkomentar dulu dan mengaku tengah rapat di Jakarta.

Sementara Humas Polda Sumut, Kombes Raden Heru Prakoso mengaku tak bisa banyak berkomentar. Pasalnya, terkait insiden maut ini pihaknya belum mendapat laporan apa pun. Dia beralasan,seluruh hasil penyelidikan atas insiden tersebut adalah hak dari Polsek, ataupun Polresta selaku aparat kepolisian setempat. “Sesuai lapis kemampuan dong. Gimana sibuknya Polda bila semua kasus dikirimkan kemari,” ucapnya.

Dari jajaran Polsek Deli Tua juga bersikap sama. Kapolsek Deli Tua Kompol SP Sinulingga ketika ditemui mengatakan bahwa hingga kini mereka belum tahu penyebab kematiannya. Soal itu, lanjutnya, Polsek menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Adam Malik,Medan. Ironisnya, belum ada tindakan polisi untuk mengamankan barang bukti di TKP menguatkan kasus ini menjadi salah satu kasus kematian biasa.

Hal senada juga diutarakan Humas RSUPH Adam Malik, Sairi M Saragih mengatakan, pihaknya tidak melakukan visum dalam terhadap kedua korban karena tidak mendapat persetujuan dari pihak keluarga. Sedangkan,hasil visum luar sudah diserahkan kepada pihak kepolisian. “Untuk visum luar, tidak ada wewenang pihak rumah sakit memberitahukan hasilnya. Itu harus mendapat persetujuan dari pihak kepolisian, sekarang hasilnya sudah sama polisi,”ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Fraksi PKS Medan Juliandi saat dikonfirmasi mengatakan kepolisian wajib untuk mengungkap tewasnya sepasang kekasih yang terjadi di Jalan Setia Budi, Simpang Selayang Medan. Dari rumah duka, Rasinah, 40, tak bisa menutupi kesedihannya yang mendalam atas kematian keponakan,Paino,25.

Di rumah perempuan ini di Dusun II, Desa Pergulaan, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, dilaksanakan seluruh prosesi persemayaman Paino, Sekitar pukul 10.00 WIB,jasad Paino pun diantar jiran tetanggake pemakaman umum setempat.“ Dia anak baik.Hanya saja tampak suntuk semenjak ibunya sakit dan meninggal sekitar 3 bulan lalu,”papar Jumini.

Dari jiran tetangga ini pun diketahui Paino sempat menyampaikan hasratnya untuk menyunting seorang gadis.Namun niat itu tak kesampaian sebab sang ibu mendadak sakit, sebelum akhirnya meninggal dunia. Tak dipungkiri, bila perkampungan yang berbatasan dengan areal kebun sawit milik PT Lonsum tersebut sosok korban ini cukup familiar bagi warga setempat.Padahal,ayah korban Saimin tinggal di Desa Suka Sari,masih di wilayah Kecamatan Pegajahan.

Nah,kehidupan Paino di rumah sang kakek,Kartim yang lokasinya bersebelahan dengan rumah si bibik, Karsinah dimulai sejak kedua orangtuanya bercerai. Diketahui, setelah menikah lagi Karsiti,ibu korban tinggal di Desa Penambean, Kecamatan Dolok Masihul. Mengingat tiga abang dan adiknya meninggal dunia di usia muda, Paino yang masih berusia 10 tahun tersebut menjadi anak tunggal.

Wajar bila kemudian dia pun mendapat curahan kasih sayang yang lebih dari keluarga besarnya. Mungkin alasan itu,setelah identitas Paino diketahui aparat kepolisian langsung dapat mengontak nomor selular salah seorang pihak keluarga tersebut. Lantas, dengan menempuh perjalanan sekitar 30 kilometer dari Kota Perbaungan, sekitar pukul 03.30 WIB supir mobil ambulans dari RS Adam Malik Medan tiba ke rumah duka mengantar jasad korban,guna disemayamkan.

Sementara,di Dusun 11,Desa Bangun Sari Baru,Kecamatan Tanjung Morawa, orangtua Widya Puspita Lubis sudah melaksanakan fardhu kipayah pada malamnya 13 Maret 2012.Persis, setelah jasad korban dapat diboyong sang ayah, Misdi dari Rumah Sakit Adam Malik Medan. Ketika itu, Misdi pun mendapat informasi dari aparat kepolisian bila hasil visum atas anaknya masih menunggu proses yang dilakukan pihak rumah sakit.

Di sisi lain,warga sekitar berkomentar, meski hanya jebolan kelas I SMA,Widya adalah sosok supel. Setelah sempat ikut kerja di salah satu warung bakso di sekitar rumahnya, perempuan berkulit putih inipun diketahui sejak setahun lalu sudah bekerja di salah satu café yang ada di kawasan Padang Bulan.

Ketika dievakuasi petugas, kedua korban dalam kondisi telungkup dan posisi kepala saling berdempetan di atas tempat tidur.Widya hanya mengenakan busana dalam. Sedangkan Paino mengenakan celana dalam dan kaus warna hitam.(sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar