RSUD.dr.Pirngadi Medan merawat seorang pria berinisial MRH (24) warga Jalan Sekata Kecamatan Medan Barat yang positif mengidap virus Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Karena kondisinya sangat memprihatinkan, MRH dibawa ke RSU Pirngadi Medan untuk mendapat perawatan medis.
Di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), terlihat kaki dan tangan MRH sudah mulai mengurus serta kelopak matanya mulai cekung. Kondisi MRH mulai memburuk sejak dua minggu lalu. Demam yang dialaminya tidak kunjung turun, dan didadanya didapat luka memerah (herves). Kemudian, MRH dipindahkan ke ruang XXI klas III lantai II RSU Pirngadi Medan.
Menurut MRH, Selasa (9/8), keluarganya sempat membawanya untuk konseling dan terapi di Lubuk Pakam. Dari diagnosanya, MRH mengalami TB Paru dan di terjangkit HIV/AIDS. Saat itu keluarga MRH tidak menerima kenyataan yang ada. Namun nasi telah menjadi bubur, kenyataan yang ada harus diterima apa adanya.
MRH juga mengakui pernah melakukan hubungan seks dengan wanita pekerja kafe di kawasan Marelan. MRH mengakui tidak pernah melakukan hubungan seks berganti pasangan. “Ada sekitar enam kali datang ke kafe itu. Tapi aku tidak pernah berganti pasangan, aku melakukannya hanya dengan wanita tersebut,” ungkapnya.
MRH yang merupakan anak kelima dari lima bersaudara tersebut dirawat di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, atas dampingan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang HIV/AIDS. Maria dan Tarisa yang memberikan advokasi kepada keluarga, bahwa MRH dapat bertahan hidup jika diberikan suport dan pengobatan yang rutin. Saat ini MRH dalam penanganan tim medis.
Sementara LSM pendamping HIV/AIDS, Maria, mengatakan, saat ini pihaknya mendampingi dan meadvokasi tiga pasien HIV/AIDS yang dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan. “Status pasien HIV/AIDS yang dirawat menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),” jelasnya. (pemkomedan.go.id)
Di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), terlihat kaki dan tangan MRH sudah mulai mengurus serta kelopak matanya mulai cekung. Kondisi MRH mulai memburuk sejak dua minggu lalu. Demam yang dialaminya tidak kunjung turun, dan didadanya didapat luka memerah (herves). Kemudian, MRH dipindahkan ke ruang XXI klas III lantai II RSU Pirngadi Medan.
Menurut MRH, Selasa (9/8), keluarganya sempat membawanya untuk konseling dan terapi di Lubuk Pakam. Dari diagnosanya, MRH mengalami TB Paru dan di terjangkit HIV/AIDS. Saat itu keluarga MRH tidak menerima kenyataan yang ada. Namun nasi telah menjadi bubur, kenyataan yang ada harus diterima apa adanya.
MRH juga mengakui pernah melakukan hubungan seks dengan wanita pekerja kafe di kawasan Marelan. MRH mengakui tidak pernah melakukan hubungan seks berganti pasangan. “Ada sekitar enam kali datang ke kafe itu. Tapi aku tidak pernah berganti pasangan, aku melakukannya hanya dengan wanita tersebut,” ungkapnya.
MRH yang merupakan anak kelima dari lima bersaudara tersebut dirawat di rumah sakit milik Pemko Medan tersebut, atas dampingan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang HIV/AIDS. Maria dan Tarisa yang memberikan advokasi kepada keluarga, bahwa MRH dapat bertahan hidup jika diberikan suport dan pengobatan yang rutin. Saat ini MRH dalam penanganan tim medis.
Sementara LSM pendamping HIV/AIDS, Maria, mengatakan, saat ini pihaknya mendampingi dan meadvokasi tiga pasien HIV/AIDS yang dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan. “Status pasien HIV/AIDS yang dirawat menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda),” jelasnya. (pemkomedan.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar