Wali Kota Medan Rahudman Harahap menilai penanaman pohon
di Kota Medan harus diperbaiki.Alasannya, sistem selama ini hanya
memikirkan dampak jangka pendek atau setahun ke depan.
“Perencanaan salah,seharusnya dipikirkan 10-15 tahun mendatang,”
jelas Rahudman di sela-sela halalbihalal Dinas Pertamanan Kota Medan di
Lapangan Merdeka, kemarin. Rahudman menegaskan, ke depan, penanaman
pohon bukan di atas aspal, melainkan harus mengorek aspal. “Ke depannya
dikorek agar akar tunggal dan bercabang di dalam. Pohon tersebut tidak
menjulang ke atas, melainkan ke samping sehingga semakin rimbun.Yang ada
sekarang ini harus dipotong dan ditanam kembali,” tambahnya.
Sistem penanaman ini juga akan menguji tingkat koordinasi
antar-SKPD Pemko Medan dalam menyelesaikan masalah. Menurutnya, apa yang
ditunjukkan sudah cukup baik. “Ternyata kita mampu melakukan koordinasi
di lapangan dengan baik, sehingga akses jalan terbuka tepat waktu. Itu
pun karena kutunggui, kalau tidak hari ini (kemarin) baru selesai,”
ucapnya sambil tertawa.
Ke depan, koordinasi harus lebih ditingkatkan. Sebab, dengan
koordinasi yang baik, pekerjaan itu terasa lebih mudah diselesaikan.
Untuk urusan keindahan, Dinas Pertamanan harus menjadi menjadi SKPD
terdepan. “Keindahan kota ini ada di tangan Dinas Pertamanan sebagai
SKPD terdepan.Apa yang sudah dilakukan saya apresiasi positif,”katanya.
Rahudman meminta beberapa tempat pelayanan publik harus menjadi
perhatian serius. Penataan taman harus lebih maksimal, tidak perlu
gemerlap lampu hias,tapi tertata rapi.“Masyarakat harus merasakan ada
perubahan dan terus dilakukan,”bebernya. Rahudman juga mengimbau
penanaman bunga tidak lagi di pot-pot kecil,karena hal itu tidak akan
bertahan lama, karena airnya kering dalam tiga hari.
Begitu juga untuk penataan taman ke depan tidak semua menjadi beban
Pemko Medan, tapi dilakukan MoU dengan pihak swasta dan BUMN seperti
Lapangan Cadika dibiayai BNI. “Tidak bisa Pemko saja yang
membiayai,”tegasnya. Sementara itu, Kadis Pertamanan Kota Medan Erwin
Lubis menambahkan, pembongkaran pohon tahap awal dilakukan di Jalan
Brigjend Katamso.
Pasalnya, penanamannya sudah terbukti di atas aspal.“Kapan dimulai,
secepatnyalah,” jelasnya. Kawasan lain juga akan mendapat perlakuan
sama.Sebab, hampir di seluruh kawasan terjadi kesalahan penanaman.“ Kami
cek dulu untuk kawasan lain. Di Jalan Krakatau sudah dicek dan mereka
sudah main korek penanamannya.
Masalah penanaman nanti kami juga koordinasikan, apa yang lama saja
ditebang dan dipertahankan atau pohon baru,” ujarnya. Untuk ganti rugi
atap rumah warga yang rusak akibat kejadian pohon tumbang maupun angin
kencang,Pemko menyiapkan bantuan melalui Badan Penanggulangan Bencana
Kota Medan.
Hanya, bentuk bantuan yang akan diberikan masih belum jelas.“Kalau
memang parah akan kami bantu. Makanya tunggu dulu hasil pendataan dari
pihak kecamatan. Sesegera mungkin bantuan itu diberikan,”tandasnya.(pemkomedan.go.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar