TRIBUN–MEDAN.com, MEDAN -
Tidak hanya Polresra Medan saja yang berperang terhadap geng motor yang
belakangan ini meresahkan warga Medan, tapi tampaknya pemko Medan juga
melaksanakan hal serupa. Seperti yang di ucapkan Walikota Medan Rahudman
Harahap saat mengunjungi SMA negeri 17 Jalan Jamin Ginting Km 13,5.
“Saya tegaskan, kepada kepala sekolah untuk menindak tegas siswanya yang terlibat dengan geng motor. Langkah ini harus dilakukan karena tindakan yang dilakukan sejumlah geng motor selama ini sudah bertentangan dengan hukum dan sangat meresahkan masyarakat. Selain itu dalam upaya untuk terus menciptakan kondisi Kota Medan tetap aman dan kondusif, Senin ( 12/9) pagi.
Penegasan ini disampaikan Walikota terkait adanya sejumlah siswa SMA yang terlibat dengan geng motor dan melakukan kerusuhan di sejumlah lokasi, termasuk beberapa siswa SMA Negeri 17. Atas dasar itulah tindakan tegas harus dilakukan, sebab Walikota tidak mau ulah bebera oknum siswa itu merusak nama baik sekolah.
“Jangan pernah menyuruh orang lain untuk mengawasi kita. Justru begitu masuk SMA, kitalah yang mengawasi dirinya sendiri. Untuk itu saya minta kepada seluruh siswa untuk tidak pernah melakukan tindakan melanggar hukum dan terlibat dengan geng motor. Tugas siswa adalah bel;ajar dan menjalankan isi janji siswa dengan baik,” ungkapnya.
Rahudman mengaku himbauan ini disampaikannya sebagai bentuk rasa kasih sayangnya kepada para siswa. Dia ingin para siswa belajar dengan baik sehingga berpretasi. Untuk itu Walikota juga meminta kepada kepala sekolah dan guru-guru supaya memberikan pemahaman kepada para siswa sehingga tidak melakukan tindakan kurang terpuji dan melanggar hukum.
“Berprestasi tidaknya suatu sekolah tergantung dari komunikasi yang dibangun oleh kepala sekolah maupun guru dengan para siswa. Selain itu kepala sekolah dan guru harus memberikan pendidikan berkarakter . Kemudian ketika mendidik, tanamkan rasa perhatian dan kasih sayang. Jadikanlah siswa yang berdedikasi, berprestasi dan barkarakter,” himbaunya.
Kemudian, Walikota kembali mewanti kepada pihak sekolah maupun siswa SMA Negeri 17 agar tidak didatangi lagi petugas Polresta Medan gara-gara terlibat geng motor. Mulai hari ini Walikota mengajak seluruh siswa untuk meninggalkan hal-hal yang tidak baik. “Saya tidak mau siswa melakukan tindakan melanggar hukum,” tegasnya.
Kepala kepala sekolah dan guru, Walikota mengingatkan untuk membangun pendidikan yang berkualitas harus dilakukan rasa kebersamaan dan rasa memiliki. Kepala sekolah harus mampu membuat terobosan sehingga mampu membuat muridnya tetap mengikuti pendidikan selama proses jam belajar berlangsung.
“Tak lupa saya minta kepada Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan untuk ikut membantu dan terus memantau sekolah-sekolah yang berada di wilayah hukumnya sehingga para siswanya tidak melakukan tindakan melanggar hukum maupunterlibat dengan geng motor. Dengan kerjasama ini kita harapkan upaya untuk menjadikan kota ini tetap aman dan kondusif bisa diwujudkan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Drs Marnaek Nainggolan mengungkapkan, sekitar 17 sepeda motor siswanya yang terjaring ketika petugas Polresta Medan dating beberapa waktu lalu. Namun tidak seluruhnya diamankan terkait keterlibatan geng motor.
“hanya beberapa yang kemungkinan diduga terlibat geng motor,” jelas Marnaek.
Terkait himbauan Walikota untuk menindak tegas, marnaek mengaku telah melakukan upaya itu terhadap salah seorang siswanya yang terbukti terlibat dengan geng motor.
“Siswa itu sudah kita pecat. Untuk menghindari siswa terlibat geng motor, saya juga telah mengirimkan surat kepada orang tua siswa untukm ikut mengawasi anak-anaknya sehingga tidak terlibat geng motor,” terangnya. (ari/tribun-medan.com).
“Saya tegaskan, kepada kepala sekolah untuk menindak tegas siswanya yang terlibat dengan geng motor. Langkah ini harus dilakukan karena tindakan yang dilakukan sejumlah geng motor selama ini sudah bertentangan dengan hukum dan sangat meresahkan masyarakat. Selain itu dalam upaya untuk terus menciptakan kondisi Kota Medan tetap aman dan kondusif, Senin ( 12/9) pagi.
Penegasan ini disampaikan Walikota terkait adanya sejumlah siswa SMA yang terlibat dengan geng motor dan melakukan kerusuhan di sejumlah lokasi, termasuk beberapa siswa SMA Negeri 17. Atas dasar itulah tindakan tegas harus dilakukan, sebab Walikota tidak mau ulah bebera oknum siswa itu merusak nama baik sekolah.
“Jangan pernah menyuruh orang lain untuk mengawasi kita. Justru begitu masuk SMA, kitalah yang mengawasi dirinya sendiri. Untuk itu saya minta kepada seluruh siswa untuk tidak pernah melakukan tindakan melanggar hukum dan terlibat dengan geng motor. Tugas siswa adalah bel;ajar dan menjalankan isi janji siswa dengan baik,” ungkapnya.
Rahudman mengaku himbauan ini disampaikannya sebagai bentuk rasa kasih sayangnya kepada para siswa. Dia ingin para siswa belajar dengan baik sehingga berpretasi. Untuk itu Walikota juga meminta kepada kepala sekolah dan guru-guru supaya memberikan pemahaman kepada para siswa sehingga tidak melakukan tindakan kurang terpuji dan melanggar hukum.
“Berprestasi tidaknya suatu sekolah tergantung dari komunikasi yang dibangun oleh kepala sekolah maupun guru dengan para siswa. Selain itu kepala sekolah dan guru harus memberikan pendidikan berkarakter . Kemudian ketika mendidik, tanamkan rasa perhatian dan kasih sayang. Jadikanlah siswa yang berdedikasi, berprestasi dan barkarakter,” himbaunya.
Kemudian, Walikota kembali mewanti kepada pihak sekolah maupun siswa SMA Negeri 17 agar tidak didatangi lagi petugas Polresta Medan gara-gara terlibat geng motor. Mulai hari ini Walikota mengajak seluruh siswa untuk meninggalkan hal-hal yang tidak baik. “Saya tidak mau siswa melakukan tindakan melanggar hukum,” tegasnya.
Kepala kepala sekolah dan guru, Walikota mengingatkan untuk membangun pendidikan yang berkualitas harus dilakukan rasa kebersamaan dan rasa memiliki. Kepala sekolah harus mampu membuat terobosan sehingga mampu membuat muridnya tetap mengikuti pendidikan selama proses jam belajar berlangsung.
“Tak lupa saya minta kepada Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan untuk ikut membantu dan terus memantau sekolah-sekolah yang berada di wilayah hukumnya sehingga para siswanya tidak melakukan tindakan melanggar hukum maupunterlibat dengan geng motor. Dengan kerjasama ini kita harapkan upaya untuk menjadikan kota ini tetap aman dan kondusif bisa diwujudkan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMA Negeri 17 Drs Marnaek Nainggolan mengungkapkan, sekitar 17 sepeda motor siswanya yang terjaring ketika petugas Polresta Medan dating beberapa waktu lalu. Namun tidak seluruhnya diamankan terkait keterlibatan geng motor.
“hanya beberapa yang kemungkinan diduga terlibat geng motor,” jelas Marnaek.
Terkait himbauan Walikota untuk menindak tegas, marnaek mengaku telah melakukan upaya itu terhadap salah seorang siswanya yang terbukti terlibat dengan geng motor.
“Siswa itu sudah kita pecat. Untuk menghindari siswa terlibat geng motor, saya juga telah mengirimkan surat kepada orang tua siswa untukm ikut mengawasi anak-anaknya sehingga tidak terlibat geng motor,” terangnya. (ari/tribun-medan.com).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar