infokotamedan.com - Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) milik Bank Rakyat
Indonesia (BRI) di Komplek Sekolah Plus Al Azhar, Jalan Pintu Air IV,
Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor, dibawa kabur kawanan maling, Sabtu
(12/5) sekitar Pukul 05.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sumut Pos, pelaku pembobolan ATM diperkirakan lebih dari tiga orang dan diduga membawa senjata api serta mengendarai mobil jenis pick up.
Dalam aksinya, pelaku menodongkan senjata api ke Bahtiar Ginting, penjaga malam sekaligus teknisi listrik. Bahtiar diancam dan diikat di pos jaga. Sementara tiga penjaga malam lain sedang berada di bagian belakang komplek sekolah. Setelah melumpuhkan Bahtiar, pelaku membongkar dan membawa pergi mesin ATM.
“Kami dengar ATM itu baru diisi,” kata M Indra, security Sekolah Al Azhar.
Setelah itu, Bahtar bersama rekan petugas jaga malam melaporkan hal itu kepada pihak polisi. Jajaran Polsek Deli Tua yang melakukan identifikasi. Kapolsek Deli Tua Kompol SP Sinulingga menyatakan, empat penjaga malam, termasuk Bahtar Ginting, masih diperiksa di Mapolsek. “Soal kerugian akibat aksi perampokan ini belum diketahui, kita masih akan koordinasi dengan pihak BRI. Sejauh ini sudah 4 saksi yang kita diperiksa,” ujarnya.
Polsekta Delitua juga belum memaparkan detail perampokan itu karena masih mempelajari rekaman CCTV dari lokasi kejadian. “Yang pasti, mesin ATM dibawa kabur karena ATM terletak begitu saja dan tidak lengket,” sebut SP Sinulingga.
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Yoris Marzuki mendiduga, pelaku adalah kawanan rampok terlatih. “Kalau soal senpi, sama sekali gak ada yang ngelihat sama sekali. Gak ada saksi,” tuturnya. Soal jumlah pelaku, Yoris belum memastikan. “Gak bisa duga-duga, yang jelas lebih dari tiga orang,” akunya.
Yoris memastikan, penanganan perkara yang awalnya ditangani Polsekta Delitua akan diambil alih Polresta Medan.
Pimpinan BRI Wilayah Medan, Don Simatupang, mengaku pun belum bisa memastikan nilai uang yang berhasil dibawa perampok. “Karyawan kita masih mengecek,” ujarnya.
Kalau pun sudah ketahuan berapa nilainya, pihak bank memilih tidak akan mengungkapkannya ke publik. “Kalau dibilang, nanti banyak Mudharatnya. Nanti semua orang mau (berniat) mencuri ATM kita, dan kita tidak mau seperti itu,” jelasnya.
Sedangkan sumber koran ini yang bekerja di dunia perbankan menjelaskan, mesin ATM dapat menampung uang minimal Rp500 juta hingga Rp1 miliar, tergantung jenis mesin dan uang pecahannya.
Meski diduga ada uang ratusan juga di ATM, pihak BRI memastikan tidak mengalami kerugian. “Tidak ada kerugian, uang di ATM sudah diasuransikan,” sebutnya.
Pihak manajemen BRI hanya berharap pihak kepolisian bisa bekerja maksimal, agar pelaku perampokan secepatnya diringkus.
Nursani mengingatkan, biar pun uang di ATM sudah diasuransi, harus pihak Bank memperketat penjagaan dan pencegahan. “Mesin ATM terletak begitu saja, hal ini membuat orang mudah melakukan tindakkan kejahatan,” ujarnya.
sumber : hariansumutpos.com
Berdasarkan informasi yang dihimpun Sumut Pos, pelaku pembobolan ATM diperkirakan lebih dari tiga orang dan diduga membawa senjata api serta mengendarai mobil jenis pick up.
Dalam aksinya, pelaku menodongkan senjata api ke Bahtiar Ginting, penjaga malam sekaligus teknisi listrik. Bahtiar diancam dan diikat di pos jaga. Sementara tiga penjaga malam lain sedang berada di bagian belakang komplek sekolah. Setelah melumpuhkan Bahtiar, pelaku membongkar dan membawa pergi mesin ATM.
“Kami dengar ATM itu baru diisi,” kata M Indra, security Sekolah Al Azhar.
Setelah itu, Bahtar bersama rekan petugas jaga malam melaporkan hal itu kepada pihak polisi. Jajaran Polsek Deli Tua yang melakukan identifikasi. Kapolsek Deli Tua Kompol SP Sinulingga menyatakan, empat penjaga malam, termasuk Bahtar Ginting, masih diperiksa di Mapolsek. “Soal kerugian akibat aksi perampokan ini belum diketahui, kita masih akan koordinasi dengan pihak BRI. Sejauh ini sudah 4 saksi yang kita diperiksa,” ujarnya.
Polsekta Delitua juga belum memaparkan detail perampokan itu karena masih mempelajari rekaman CCTV dari lokasi kejadian. “Yang pasti, mesin ATM dibawa kabur karena ATM terletak begitu saja dan tidak lengket,” sebut SP Sinulingga.
Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Yoris Marzuki mendiduga, pelaku adalah kawanan rampok terlatih. “Kalau soal senpi, sama sekali gak ada yang ngelihat sama sekali. Gak ada saksi,” tuturnya. Soal jumlah pelaku, Yoris belum memastikan. “Gak bisa duga-duga, yang jelas lebih dari tiga orang,” akunya.
Yoris memastikan, penanganan perkara yang awalnya ditangani Polsekta Delitua akan diambil alih Polresta Medan.
Pimpinan BRI Wilayah Medan, Don Simatupang, mengaku pun belum bisa memastikan nilai uang yang berhasil dibawa perampok. “Karyawan kita masih mengecek,” ujarnya.
Kalau pun sudah ketahuan berapa nilainya, pihak bank memilih tidak akan mengungkapkannya ke publik. “Kalau dibilang, nanti banyak Mudharatnya. Nanti semua orang mau (berniat) mencuri ATM kita, dan kita tidak mau seperti itu,” jelasnya.
Sedangkan sumber koran ini yang bekerja di dunia perbankan menjelaskan, mesin ATM dapat menampung uang minimal Rp500 juta hingga Rp1 miliar, tergantung jenis mesin dan uang pecahannya.
Meski diduga ada uang ratusan juga di ATM, pihak BRI memastikan tidak mengalami kerugian. “Tidak ada kerugian, uang di ATM sudah diasuransikan,” sebutnya.
Pihak manajemen BRI hanya berharap pihak kepolisian bisa bekerja maksimal, agar pelaku perampokan secepatnya diringkus.
Pembobol Amatiran
Nursairani Simatupang Pengamatan Hukum dan Kriminolog Fakultas Hukum UMSU kepada Sumut. Menduga pelaku perampokan masih amatiran. “Ya, cukup aneh melihat aksi kawanan perampok ini. Biasanya pembobol ATM hanya mengambil uang, bukan mesinnya juga ikut dibawa kabur. Terlihat (mereka, red) masih amatir,” ungkapnya.Nursani mengingatkan, biar pun uang di ATM sudah diasuransi, harus pihak Bank memperketat penjagaan dan pencegahan. “Mesin ATM terletak begitu saja, hal ini membuat orang mudah melakukan tindakkan kejahatan,” ujarnya.
sumber : hariansumutpos.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar